A. Pendahuluan
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang subnetting.
1. Pengertian
Subnetting adalah suatu metode untuk membagi jaringan menjadi beberapa jaringan
2. Latar Belakang
Jika kita menggunakan hanya beberapa host dalam jaringan menggunakan jaringan kelas yang memiliki jumlah banyak host maka akan ada pemborosan IP, oleh karena itu dilakukanlah yang namanya subnetting.
3. Maksud dan Tujuan
Agar bisa membagi jaringan sesuai dengan kebutuhan.
4. Hasil yang Diharapkan
Bisa membagi jaringan dengan subnetting sesuai dengan kebutuhan.
B. Alat dan Bahan
- Koneksi internet 
C. Jangka Waktu
-1 hari
D. Pembahasan 
Subnetting adalah metode untuk membagi jaringan menjadi beberapa jaringan. Subnetting hanya bisa dilakukan di kelas A, B, dan C. Untuk menghitung subnetting, kita menggunakan tabel CIDR. 

Pada tabel CIDR terdapat prefix, yaitu banyaknya angka 1 pada subnet mask jika dikonversi menjadi biner. 
Contoh : prefix /27 = 11111111.11111111.1111111.11100000
Untuk contoh lainnya silahkan kalian coba sendiri.
Pada perhitungan subneting ini, saya akan menggunakan prefix yang berupa bilangan biner.
Dalam perhitungan ini ada beberapa hal yang akan kita cari, yaitu :
a. Jumlah subnet.
b. Jumlah host per subnet.
c. Jumlah block subnet.
d. Network ID.
e. Range host.
f. Broadcast ( alamat IP yang digunakan untuk mengirim pesan kesemua host yang terhubung, alamat broadcast menggunakan alamat IP terakhir dari hasil subnetting).
Cara perhitungan subnetting :
1. Jumlah subnet = 2x ( x = jumlah angka 1 pada host ID).
2. Jumlah host per subnet =  2y ( y = jumlah angka 0 pada host ID).
3. Jumlah block subnet = 256- nilai decimal pada host ID.
Contoh perhitungan subnetting :
1. Perhitungan subnetting pada kelas C
IP = 192.168. 1.2/28
Memiliki prefix 255.255.255.240 atau 11111111.11111111.11111111.11110000
a. Jumlah subnet =  24 = 16 
b. Jumlah host per subnet =  24 = 16
c. Jumlah block subnet = 256-240 = 16
d. Network ID = 192.168.1.0
e. Range host = 192.168.1.1-192.168.1.14
f. Broadcast = 192.168.1.15
2. Perhitungan subnetting pada kelas B
IP = 172.10.40.4/19
Memiliki prefix  255.255.224.0 atau 11111111.11111111.11100000.00000000
a. Jumlah subnet =  23 = 8
b. Jumlah host per subnet =  213  = 8192
c. Jumlah block subnet = 256-224 = 32
d. Network ID = 172.10.32.0
e. Range host = 172.10.32.1-172.10.63.254
f. Broadcast = 172.168.63.255
3. Perhitungan subnetting pada kelas A
IP = 10.11.12.13/14
Memiliki prefix 255.252.0.0 atau 11111111.11111100.00000000.00000000
a. Jumlah subnet =  26 =64
b. Jumlah host per subnet =  218 =262144
c. Jumlah block subnet = 256-252 = 4
d. Network ID = 10.8.0.0
e. Range host = 10.8.0.1-10.11.255.254
f. Broadcast = 10.11.255.255
E.Hasil yang Didapatkan
Bisa mengerti bagaimana cara perhitungan subnetting pada kelas A, B, dan C.
F. Kesimpulan
Dengan adanya perhitungan subnetting, kita bisa menyesuaikan pembagian jaringan sesuai dengan host yang dibutuhkan sehingga tidak ada pemborosan IP.
G. Referensi
Sekian dari saya, jika ada kesalahan dalam perhitungan subnetting, silahkan tulis dikomentar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar